MOON
Aku tak pernah tau apa yang terjadi dalam hidup ku…. Aku takut untuk menjalaninya, aku merasa aku sudah tidak punya masa depan lagi. Sekarang aku hanya bisa melakukan yang terbaik dalam hidup ini. Aku lelah sebenarnya, bingung untuk mencari lagi. Aku hanya ingin hidup bahagia, seperti mereka. Terlalu banyak beban yang kurasakan, walau aku tidak pernah terlalu memikirkannya, tapi rasa itu terus menghantui aku. Entah apa yang akan terjadi dalam hidupku. Yang aku pikirkan sekarang, “ apakah aku bisa terus menjalaninya?” apakah aku kan mencapai mimpi-mimpi yang pernah aku bangun sejak lama, atau itu semua hanya akan menjadi mimpi.
Sekarang, yang aku takutkan terjadi. Aku harus menghadapi kenyataan ini. Entah apakah aku bisa menghadapinya. Teryata, melakukan yang terbaik saja tidak cukup, jadi orang baik saja tidak cukup. Tapi, sampai mana batasan dalam diriku?. Apakah diri ini dapat menerima semuanya?, apakah diri ini tidak punya batasa?. Selalu ada batasan dalam diri ini, walau batasan itu tak terlihat, tapi tetap saja ada batasan dalam hal apapun.
Mimpi, harapan ini, apakah akan trus menjadi itu?. Apakah semuanya tidak dapat terealisasikan?. Ya Allah, aku tau aku hamba-Mu yang hina, tapi aku juga hamba-Mu kan. Aku ingin bahagia ya Allah. Dengan apapun juga aku trus berusaha, dengan ketiadaan menjadi tiada, tapi aku tetap berusaha.
Langit biru, entah darimana warna biru itu berasal. Kenapa harus warna biru, dan kenapa awan harus berwarna putih. Bagaimana warna-warna itu ditetapkan? seperti hidup manusia, bagaimana semua itu ditetapkan?. Hidup ku juga, bagaimana itu ditetapkan?. Tidak pernah ada yang tau, seperti nama-nama yang ada didunia ini, tidak pernah ada yang tau.
Apa yang harus kita jalani? Apa yang harus aku jalani?. Apakah menjadi baik itu tabu, tidak terlihat? Sia-sia kah baik itu? Mungkin juga tidak, walau tidak terasa.
Belenggu hidup ini akan terus mengikat, jenuh, bosan, tapi tak bisa lepas. Aku harus tegar menjalani ini semua, berusaha membongkar belenggu yang mengikat, yang entah darimana datangnya. Mencari kunci dari belenggu itu, yang juga menjadi kunci dalam kehidupan ku.
Apakah hati ini akan trus menangis, meratapi semua yang telah terjadi. Apakah juga hati ini akan terus sepi, berharap akan ramai berkumpul bersama mimpi-mimpi, berbicara pada harapan?.
Ya Allah, tunjukan makna dari semua ini, beri cahaya pada jalanku yang gelap. Berikan setitik saja cahaya, agar aku tau kemana aku harus berjalan. Ya Allah, rahasia-Mu selalu menjadi yang terbaik.
Saat aku bertanya-tanya, selalu saja jawaban itu tak terlihat, dan saat jawaban itu terlihat, pertanyaan lain datang menghampiri. Jadi apa sebenarnya yang harus aku jawab. Apakah mencari jawaban sama seperti membuat pertanyaan. Karna semuanya datang terus menerus.
Semuanya tak terasa, akan terus menjadi pertanyaan. Aku akan terus mengeluarkan kata “apakah?”. Karna hidup ini hanyalah pertanyaan tanpa akhir. Kita yang harus memilihnya. Tapi apakah hidupku masih punya pilihan?. Karna hampa ini terus membayangi aku.hampa yang tak terlihat, seperti udara yang kita hirup.
Aku ingin bahagia, tak ingin lagi berbicara tentang mimpi-mimpi dan harapan. Ingin menatap langit tanpa kehampaan, karena aku sudah dapat berbicara pada cita-cita. Dapat menaiki awan yang membalut langit dengan mesra. Karna harapan itu seperti awan, dapat berbentuk apapun.
Seperti itu lah ketakutan yang aku bicarakan. Yang mengikutiku selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar